Akhir Oktober 2024, Forbes dan Bloomberg, dua media keuangan global terkemuka, merilis daftar terbaru orang-orang terkaya di Indonesia. Berbagai nama besar dari industri petrokimia, perbankan, pertambangan, dan sektor-sektor lainnya mendominasi daftar ini. Dua daftar meski serupa, memiliki metode penilaian berbeda mengakibatkan variasi pada peringkat dan estimasi nilai kekayaan. Artikel ini akan membahas peringkat, sumber kekayaan, serta profil singkat setiap pengusaha Indonesia yang masuk daftar teratas versi Forbes dan Bloomberg.
1. Metodologi Penilaian Kekayaan Forbes dan Bloomberg
Kekayaan seseorang, terdiri dari berbagai aset dan saham, dapat berubah tergantung pada nilai saham, investasi, serta pergerakan ekonomi global. Forbes dan Bloomberg menggunakan metodologi yang terperinci dan berbeda satu sama lain dalam menentukan peringkat ini.
Metodologi Forbes
Forbes memperbarui nilai kekayaan para miliarder menggunakan data real-time setiap lima menit selama jam pasar. Untuk kekayaan perusahaan swasta, penyesuaian dilakukan sekali dalam sehari, menggunakan referensi dari indeks pasar atau wilayah tertentu yang disediakan oleh FactSet Research Systems.
Metodologi Bloomberg
Berbeda dari Forbes, Bloomberg menggunakan harga saham saat penutupan untuk mengonversi nilai aset individu ke dalam dollar AS. Bloomberg memperhitungkan rasio EBITDA dan rasio harga terhadap laba perusahaan yang tercatat di bursa. Aset non-publik dinilai berdasarkan kesepakatan serupa atau transaksi sebanding, sehingga nilai kekayaan yang dilaporkan Bloomberg menunjukkan angka berbeda dibandingkan Forbes.
2. Daftar Orang Terkaya di Indonesia Versi Forbes Oktober 2024
1. Prajogo Pangestu
- Status: Pendiri PT Barito Pacific (Petrokimia)
- Sektor Usaha: Petrokimia, energi, dan infrastruktur
- Kekayaan: $55,4 miliar atau Rp 866 triliun
Prajogo Pangestu memegang peringkat tertinggi versi Forbes pada Oktober 2024. Dengan pengaruh kuat di industri petrokimia melalui Barito Pacific, ia figur dominan dalam sektor ini, mendominasi peringkat kekayaan berkat valuasi besar dari perusahaannya.
PT Barito Pacific merupakan perusahaan petrokimia besar di Indonesia untuk pengolahan bahan kimia. Prajogo Pangestu memanfaatkan pengalamannya dalam industri energi dan pertambangan dengan mengembangkan perusahaan yang tangguh dan berdaya saing tinggi di kancah internasional.
2. Budi Hartono
- Status: Pemilik BCA dan pendiri Djarum group
- Sektor Usaha: Perbankan, rokok, teknologi
- Kekayaan: $27,4 miliar atau Rp 428 triliun
Pemilik konglomerat perbankan terbesar di Indonesia, Budi Hartono berinvestasi di berbagai sektor, termasuk perbankan dan produk konsumen, menjadikannya salah satu orang terkaya di Indonesia. Selain sebagai pemilik bank terbesar di Indonesia, BCA, Budi Hartono bersama saudaranya menjalankan Djarum, produsen rokok terkemuka. Keluarga Hartono mengembangkan bisnis ke sektor teknologi melalui investasi di e-commerce dan sektor digital.
3. Michael Hartono
- Status: Pemilik BCA dan pendiri Djarum
- Sektor Usaha: Perbankan, rokok, teknologi
- Kekayaan: $26,3 miliar atau Rp 411 triliun
Michael, bersama dengan saudaranya Budi, memiliki sebagian besar saham di BCA dan Djarum. Bersama-sama, Hartono bersaudara membentuk dinasti bisnis yang kuat di Indonesia.
Michael Hartono, bersama saudaranya, Budi Hartono, turut membesarkan Djarum dan memperluas investasi di berbagai sektor, termasuk teknologi digital dan platform e-commerce. Bank BCA yang dimiliki keluarga Hartono menjadi salah satu sumber utama kekayaan mereka.
4. Low Tuck Kwong
- Status: Pendiri PT Bayan Resources (Tambang Batu Bara)
- Sektor Usaha: Pertambangan batu bara
- Kekayaan: $24,3 miliar atau Rp 380 triliun
Low Tuck Kwong pengusaha pertambangan batu bara yang paling berpengaruh di Indonesia. Perusahaan Bayan Resources memiliki tambang-tambang utama di beberapa wilayah strategis di Indonesia. Low Tuck Kwong dikenal karena pendekatannya yang inovatif dan efisien dalam mengelola perusahaan tambang yang ramah lingkungan
5. Sri Prakash Lohia
- Status: Pendiri PT Indo-Rama Synthetics (Tekstil dan Petrokimia)
- Sektor Usaha: Tekstil dan petrokimia
- Kekayaan: $8,5 miliar atau Rp 133 triliun
Lohia melalui bisnis tekstil dan petrokimia yang sukses, menjadikannya figur kunci dalam industri manufaktur Indonesia. Dengan keahlian bisnis yang strategis, berinovasi dalam bidang ini. Indorama Corporation perusahaan yang memproduksi tekstil dan petrokimia, salah satu bisnis terkemuka di Asia Tenggara. Sri Prakash Lohia memimpin perusahaan yang mengekspor produk-produknya ke seluruh dunia, dari tekstil hingga bahan kimia industri.
6. Agoes Projosasmito
- Status: Presiden Komisaris Amman Mineral Indonesia (Tambang Emas dan Tembaga)
- Sektor Usaha: Pertambangan tembaga dan emas
- Kekayaan: $6,7 miliar atau Rp 104 triliun
Agoes, pengusaha di sektor tambang yang berkembang pesat. Kepemimpinannya di Amman Mineral menjadikannya salah satu miliarder baru di Indonesia. Amman Mineral Indonesia pemain utama industri tambang emas dan tembaga di Indonesia. Agoes Projosasmito mengembangkan bisnisnya dengan mengedepankan teknologi tinggi dan fokus pada keberlanjutan lingkungan.
7. Keluarga Tahir
- Status: Pendiri Grup Mayapada (Kesehatan, Real Estate, Perbankan)
- Sektor Usaha: Perbankan, real estate, dan kesehatan
- Kekayaan: $6,0 miliar atau Rp 93 triliun
Keluarga Tahir memiliki bisnis beragam di bidang kesehatan, real estate, dan perbankan, memperkokoh dalam perekonomian Indonesia. Mayapada Group beroperasi di sektor keuangan, perumahan, dan kesehatan. Keluarga Tahir berinvestasi secara strategis di berbagai sektor mendukung pertumbuhan ekonomi dalam negeri, menjadikannya salah satu grup usaha besar di Indonesia.
8. Chairul Tanjung
- Status: Pemilik CT Corp
- Sektor Usaha: Media, perbankan, retail
- Kekayaan: $5,2 miliar atau Rp 81 triliun
Dengan berbagai bisnis di sektor media, perbankan, dan ritel, Chairul Tanjung memperluas kekayaan dan pengaruhnya di Indonesia. CT Corp dengan brand Trans Corp memiliki jaringan media serta retail. Chairul Tanjung membangun kerajaan bisnis merambah sektor perbankan dan pariwisata, menjadikannya pengusaha paling sukses di Indonesia.
9. Djoko Susanto
- Status: Pendiri Alfamart
- Kekayaan: $5,2 miliar atau Rp 81 triliun
Sebagai pendiri Alfamart, jaringan ritel terbesar di Indonesia, Djoko berperan penting dalam memenuhi kebutuhan konsumen di seluruh Indonesia.
10. Lim Hariyanto Wijaya Sarwono
- Status: Pemilik Harita Group (Pertambangan dan Perkebunan)
- Kekayaan: $4,3 miliar atau Rp 67 triliun
Bisnis Lim Hariyanto mencakup sektor pertambangan nikel, bauksit, dan perkebunan kelapa sawit menjadikannya pemain utama dalam industri sumber daya di Indonesia.
3. Daftar Orang Terkaya di Indonesia Versi Bloomberg Oktober 2024
1. Budi Hartono – Kekayaan: $26,0 miliar atau Rp 407 triliun
2. Prajogo Pangestu – Kekayaan: $25,8 miliar atau Rp 404 triliun
3. Low Tuck Kwong – Kekayaan: $24,8 miliar atau Rp 388 triliun
4. Michael Hartono – Kekayaan: $24,3 miliar atau Rp 380 triliun
5. Sukanto Tanoto – Kekayaan: $20,0 miliar atau Rp 313 triliun
6. Anthoni Salim – Kekayaan: $14,2 miliar atau Rp 222 triliun
7. Sri Prakash Lohia – Kekayaan: $9,09 miliar atau Rp 142 triliun
4. Analisis dan Perbandingan Kekayaan Versi Forbes dan Bloomberg
Forbes dan Bloomberg menggunakan metodologi berbeda untuk menghitung dan memperbarui daftar orang terkaya, menyebabkan perbedaan estimasi kekayaan. Forbes memperbarui nilai kekayaan secara berkala setiap lima menit selama jam perdagangan pasar saham, sehingga mencerminkan fluktuasi harian cukup dinamis berdasarkan harga saham dan nilai aset di pasar. Bloomberg memusatkan analisisnya pada nilai EBITDA (Earnings Before Interest, Taxes, Depreciation, and Amortization), dividen, dan rasio harga terhadap laba untuk mendapatkan gambaran stabil mengenai kekayaan. Pendekatan ini memungkinkan Bloomberg memproyeksikan kekayaan berdasarkan kinerja bisnis dari sisi pendapatan bersih, sehingga mencerminkan nilai ekonomi perusahaan meskipun sahamnya sedang mengalami penurunan atau volatilitas.
Dampak dari perbedaan pendekatan ini tercermin dalam jumlah kekayaan yang diproyeksikan dan peringkat setiap miliarder, terutama yang memiliki kepemilikan besar di perusahaan publik. Meskipun ada variasi jumlah antara kedua sumber, Forbes maupun Bloomberg menunjukkan secara akurat sektor-sektor utama yang mendorong pertumbuhan ekonomi di Indonesia, seperti perbankan, petrokimia, dan energi. Miliarder di Indonesia menjadi tokoh penting di tingkat nasional dan berperan menarik perhatian pasar global dan investor asing. Forbes dan Bloomberg sama-sama menyoroti kontribusi besar dari sektor-sektor seperti perbankan, pertambangan, dan industri petrokimia, menciptakan lapangan kerja dan mempercepat pertumbuhan ekonomi di dalam negeri.
Tips Sukses Menjadi Kaya Ala Miliarder Indonesia
Membangun Bisnis di Sektor Potensial
Para miliarder Indonesia sukses dalam sektor-sektor seperti perbankan, energi, pertambangan, dan media. Memilih industri yang memiliki permintaan besar dan potensi pertumbuhan tinggi kunci untuk mencapai kesuksesan finansial.
Diversifikasi Investasi
Budi dan Michael Hartono bergantung pada BCA dan Djarum, serta berinvestasi di sektor teknologi dan e-commerce. Diversifikasi adalah cara melindungi aset dan memaksimalkan potensi keuntungan.
Memanfaatkan Sumber Daya Alam
Miliarder seperti Low Tuck Kwong dan Prajogo Pangestu memanfaatkan sumber daya alam seperti batu bara dan petrokimia. Indonesia kaya akan sumber daya alam memberikan peluang besar bagi pengusaha untuk berkembang dalam sektor ini.
Inovasi dan Efisiensi
Kemampuan berinovasi, seperti yang dilakukan oleh PT Bayan Resources dalam efisiensi tambang batu bara, kunci untuk mempertahankan daya saing di pasar yang kompetitif.
Fokus pada Keberlanjutan
Beberapa pengusaha besar menerapkan prinsip keberlanjutan dalam bisnis mereka. Menjadi nilai tambah yang meningkatkan reputasi perusahaan sekaligus mendukung pelestarian lingkungan.
Pembelajaran Berkelanjutan
Terus belajar dan memperbarui pengetahuan bisnis merupakan hal penting tetap relevan. Mengikuti perkembangan pasar dan tren industri bisa membantu mengidentifikasi peluang baru dan memperluas jaringan bisnis.
Strategi Pengelolaan Keuangan yang Bijaksana
Mengelola keuangan dengan bijak sangat penting untuk kesuksesan jangka panjang. Investasi yang hati-hati dan strategi pengelolaan risiko membantu mempertahankan kekayaan yang sudah dibangun.
Kesimpulan
Daftar orang terkaya di Indonesia versi Forbes dan Bloomberg memberikan gambaran para pengusaha paling berpengaruh di berbagai sektor vital, seperti perbankan, petrokimia, tambang, dan sektor konsumsi. Para miliarder ini memiliki aset dalam jumlah besar, dan berperan penting dalam perekonomian Indonesia melalui penciptaan lapangan kerja, inovasi industri, dan kontribusi pada pertumbuhan ekonomi nasional. Dengan menguasai sektor-sektor strategis, membantu membangun stabilitas ekonomi dan daya saing Indonesia di kancah global. Kekayaan dan keberhasilan menjadi inspirasi bagi banyak orang, menunjukkan fokus pada peluang ekonomi yang strategis, inovasi, dan keberlanjutan kunci dalam mencapai kekayaan besar sekaligus memberikan kontribusi nyata bagi masyarakat.