Minggu malam waktu setempat atau Senin dini hari WIB (17/11/2024), Stadion San Siro menjadi pusat perhatian pecinta sepak bola dunia saat Timnas Italia menjamu Prancis dalam lanjutan matchday ke-5 Liga A Grup 2 UEFA Nations League 2024-2025. Pertandingan ini ajang perebutan poin penting dan pertarungan gengsi antara dua kekuatan besar sepak bola Eropa. Dengan dukungan ribuan suporter tuan rumah, Italia memulai laga penuh semangat, berusaha memanfaatkan peluang untuk mencuri keunggulan. Prancis menunjukkan kualitas sebagai tim elite, dengan permainan disiplin dan serangan mematikan.
Pertandingan berjalan sengit, diwarnai aksi-aksi menawan kedua tim. Italia mencoba menguasai jalannya laga dengan penguasaan bola lebih dominan, Prancis memanfaatkan kecepatan dan kecerdikan para pemainnya pada serangan balik. Momen paling membekas adalah gol spektakuler ala Lionel Messi tercipta dari Eduardo Camavinga. Aksi individu memukau menghasilkan gol menjadi simbol dari dominasi teknis dan mentalitas juara yang ditampilkan Prancis. Pada akhirnya, skor meyakinkan 3-1, Prancis berhasil memperkokoh posisi di puncak klasemen grup dan mempertegas status favorit utama dalam kompetisi ini.
Babak Pertama: Italia Memulai dengan Agresif, Prancis Langsung Unggul
Sejak peluit dibunyikan, di San Siro terasa intens. Timnas Italia menekan pertahanan Prancis dengan permainan cepat dan agresif. Dengan penguasaan bola mencapai 53%, Gli Azzurri menguasai jalannya pertandingan. Pasukan Luciano Spalletti percaya diri memanfaatkan sisi sayap untuk menyerang, Federico Chiesa dan Domenico Berardi motor serangan utama. Namun, di tengah euforia serangan awal Italia, Prancis memberikan kejutan besar.
Ketika pertandingan berjalan dua menit, serangan balik kilat Prancis membungkam pendukung tuan rumah. Berawal perebutan bola di lini tengah, Kylian Mbappé berhasil meloloskan diri dari kawalan dua pemain Italia dan mengirim umpan silang ke kotak penalti. Antoine Griezmann, berdiri bebas, menyambut bola dengan tendangan voli spektakuler, mengarahkannya ke sudut atas gawang Gianluigi Donnarumma. Gol cepat membuat Prancis unggul 1-0, meruntuhkan momentum awal yang dibangun Italia.
Tertinggal satu gol, Italia bangkit dengan intensitas lebih tinggi. Lorenzo Pellegrini hampir mencetak gol penyeimbang pada menit ke-15 melalui tendangan jarak jauhnya, tetapi Mike Maignan menunjukkan kelasnya dengan penyelamatan gemilang. Italia memiliki peluang dari Nicolo Barella melepaskan tendangan keras dari luar kotak penalti, namun bola melambung tipis di atas mistar. Meski Italia terus menekan dan menciptakan sejumlah peluang, pertahanan kokoh Prancis dipimpin oleh Dayot Upamecano dan Ibrahima Konaté berhasil mematahkan setiap serangan. Hingga peluit akhir babak pertama berbunyi, skor tetap 1-0 untuk keunggulan Prancis.
Permainan intens di babak pertama memberikan gambaran persaingan ketat antara dua tim dengan gaya bermain berbeda. Italia mengandalkan penguasaan bola dan permainan kolektif, Prancis fokus pada serangan balik cepat dengan efisiensi tinggi. Performa solid lini belakang Prancis kunci penting yang mampu mempertahankan keunggulan di paruh pertama pertandingan ini.
Babak Kedua: Gol Indah Ala Lionel Messi dan Dominasi Prancis
Memasuki babak kedua, pertandingan semakin memanas. Italia tertinggal satu gol langsung mengubah strategi dengan menambah intensitas serangan. Luciano Spalletti menginstruksikan untuk bermain lebih direct, mengincar celah di lini belakang Prancis. Hasilnya, Italia mendominasi di awal babak kedua, dengan serangan berbahaya dimotori oleh Nicolo Barella dan Federico Chiesa. Meski terus menekan, pertahanan kokoh Prancis yang dikawal Ibrahima Konaté tetap sulit ditembus.
Di tengah gempuran Italia, Prancis kembali mencuri perhatian , gol indah di menit ke-52. Aksi solo brilian Eduardo Camavinga menjadi sorotan utama dalam pertandingan ini. Berawal dari penguasaan bola di lini tengah, gelandang muda ini menunjukkan kepercayaan diri luar biasa. Camavinga melewati tiga pemain Italia dengan teknik olah bola memukau sebelum melepaskan tendangan melengkung dari luar kotak penalti. Bola melaju ke sudut atas gawang tanpa dijangkau Gianluigi Donnarumma. Gol ini sebagai gol ala Lionel Messi oleh para komentator, mengingat kemiripan gaya dan kualitas penyelesaiannya.
Italia tidak ingin dipermalukan di depan publik kembali meningkatkan tempo permainan. Akhirnya berhasil memperkecil ketertinggalan di menit ke-65 melalui aksi Federico Chiesa. Berawal dari umpan cerdik Nicolo Barella memanfaatkan kelengahan lini tengah Prancis, Chiesa menggiring bola ke kotak penalti sebelum melepaskan tembakan keras menjebol gawang Mike Maignan. Gol ini membangkitkan semangat para pemain Italia dan suporter di stadion, kembali bersorak penuh harapan untuk menyamakan kedudukan.
Prancis membuktikan tangguh dalam menyerang dan memiliki ketenangan di momen-momen krusial. Di menit ke-78, Kylian Mbappé memastikan kemenangan timnya melalui gol ketiga Prancis. Gol ini bermula dari kesalahan fatal bek Italia, kehilangan bola di area pertahanan sendiri. Mbappé, selalu sigap memanfaatkan peluang, dengan tenang mengontrol bola, mengecoh Donnarumma, dan mengeksekusi tembakan mendatar ke pojok kanan bawah gawang. Gol ini memadamkan semangat Italia yang berusaha bangkit, memastikan kemenangan Prancis dengan skor akhir 3-1.
Hingga peluit panjang dibunyikan, Prancis menunjukkan dominasi melalui skor dan efisiensi permainan. Meskipun Italia mencoba segala cara menyamakan kedudukan, Prancis tetap solid dengan kombinasi pertahanan kuat dan serangan mematikan. Babak kedua ini bukti kualitas Prancis sebagai tim terbaik di dunia, mampu konsisten meski menghadapi tekanan besar dari lawan mereka.
Statistik Pertandingan: Italia Lebih Dominan, Prancis Lebih Efisien
Meski kalah, Italia menunjukkan performa cukup baik. Gli Azzurri mencatatkan total 9 tembakan dengan 4 mengarah ke gawang. Namun, Prancis lebih efisien dengan 4 tembakan tepat sasaran dari 6 percobaan dan berhasil mencetak tiga gol.
Penguasaan bola:
- Italia: 53%
- Prancis: 47%
Tembakan:
- Italia: 9 (4 on target)
- Prancis: 6 (4 on target)
Analisis: Faktor Penentu Kemenangan Prancis
Efektivitas Serangan
Prancis menunjukkan efisiensi luar biasa memanfaatkan peluang sepanjang pertandingan. Dengan mencatatkan 6 tembakan ke gawang, Les Bleus berhasil mencetak 3 gol berkualitas tinggi. Kemampuan mengonversi peluang menjadi gol mencerminkan kedisiplinan taktik dan ketajaman lini serang yang dipimpin Kylian Mbappé dan Antoine Griezmann. Berbeda dengan Italia lebih banyak menciptakan peluang tetapi gagal menuntaskannya, Prancis menampilkan permainan klinis salah satu kunci utama kemenangan mereka.
Soliditas Pertahanan
Duet Dayot Upamecano dan Ibrahima Konaté fondasi kokoh di lini belakang Prancis. Kedua bek ini berhasil mematahkan serangan Italia bertubi-tubi dan menunjukkan koordinasi sangat baik menutup ruang bagi pemain lawan. Mike Maignan, tampil gemilang di bawah mistar, melakukan beberapa penyelamatan krusial memastikan gawang Prancis tidak kebobolan lebih banyak. Ketangguhan lini belakang ini memberikan kepercayaan diri seluruh tim bermain lebih tenang di tengah tekanan Italia.
Individu Berkualitas
Selain kerja sama tim yang solid, kualitas individu para pemain Prancis, pembeda dalam pertandingan ini. Eduardo Camavinga mencuri perhatian dengan gol spektakuler ala Lionel Messi, aksi individu yang menunjukkan keterampilan teknisnya dan ketenangan dalam momen penting. Kylian Mbappé terus menjadi ancaman konstan bagi pertahanan Italia dengan kecepatannya, visi bermain, dan ketajaman menyelesaikan peluang. Kombinasi pemain-pemain dengan kualitas individu tinggi ini membuat Prancis mampu menghadapi tekanan besar dan tetap menghasilkan hasil maksimal.
Reaksi dan Dampak Hasil Pertandingan
Kemenangan atas Italia membawa Prancis dekat ke babak semifinal UEFA Nations League 2024-2025. Tiga poin ini mengukuhkan posisi di puncak klasemen Grup 2, dan meningkatkan moral tim menjelang pertandingan terakhir fase grup. Didier Deschamps memuji performa anak asuhnya, kemampuan tetap tenang di bawah tekanan tinggi. Dengan satu pertandingan tersisa, peluang Prancis melaju ke semifinal semakin besar, memberikan kesempatan untuk mempertahankan momentum dan memburu gelar juara.
Sebaliknya, kekalahan di kandang ini pukulan telak bagi Italia. Bermain di hadapan publik sendiri, ekspektasi tinggi dibebankan kepada Gli Azzurri untuk meraih hasil positif. Namun, kesalahan di lini belakang dan ketidakmampuan memaksimalkan peluang membuat harus menelan pil pahit. Pelatih Luciano Spalletti mengakui timnya perlu meningkatkan efisiensi di depan gawang jika ingin tetap bersaing. Posisi Italia di grup kini semakin terancam, harus memenangkan pertandingan terakhir sekaligus berharap hasil lain berpihak pada mereka untuk tetap menjaga peluang lolos ke babak berikutnya.
Kesimpulan
Pertandingan antara Italia dan Prancis di UEFA Nations League 2024-2025 menghadirkan drama dan intensitas tinggi dan momen magis sulit dilupakan. Gol spektakuler ala Lionel Messi dari Eduardo Camavinga simbol kualitas permainan Prancis yang efektif dan indah untuk disaksikan. Meskipun Italia berusaha memberikan perlawanan sengit, efisiensi dan kualitas individu pemain Prancis pembeda dalam pertandingan ini, memastikan kemenangan 3-1. Dengan hasil ini, Prancis menunjukkan kedewasaan permainan dan mengokohkan status sebagai salah satu tim terbaik di Eropa. Sebaliknya, Italia harus menghadapi kenyataan pahit masih memiliki kekurangan yang perlu diperbaiki, terutama konsistensi permainan dan penyelesaian akhir. Jika ingin tetap bersaing di level tertinggi, Gli Azzurri harus segera bangkit dan menunjukkan performa lebih baik di pertandingan berikutnya. Pertandingan ini pengingat di level kompetisi seperti UEFA Nations League, detail kecil menjadi faktor penentu antara kemenangan dan kekalahan.