Hari Santri Nasional, diperingati setiap tanggal 22 Oktober, memiliki makna bagi umat Islam di Indonesia. Penetapan Hari Santri bukan sekadar simbol perayaan, tetapi pengingat sejarah perjuangan bangsa melawan penjajah melalui Resolusi Jihad yang dikeluarkan oleh KH Hasyim Asy’ari pada tahun 1945.
Seiring perkembangan teknologi, cara memperingati Hari Santri semakin beragam. Salah satu cara populer di kalangan masyarakat modern menggunakan **twibbon**. Twibbon adalah bingkai foto digital yang dipasang pada foto pribadi, kemudian dibagikan di media sosial sebagai bentuk partisipasi memperingati sebuah momen atau kampanye.
Artikel ini akan membahas sejarah Hari Santri, makna tema “Menyambung Juang Merengkuh Masa Depan” di tahun 2024, serta memberikan kumpulan link **twibbon Hari Santri 2024** yang digunakan meramaikan peringatan ini. Dengan menggunakan twibbon, kita bisa ikut menghidupkan semangat para santri merengkuh masa depan yang lebih baik.
Sejarah Hari Santri dan Resolusi Jihad KH Hasyim Asy’ari
Pada tanggal 22 Oktober 1945, pendiri Nahdlatul Ulama (NU) KH Hasyim Asy’ari mengeluarkan sebuah fatwa titik balik perjuangan kemerdekaan Indonesia. Fatwa ini dikenal sebagai “Resolusi Jihad”, mengharuskan seluruh umat Islam terlibat perang melawan penjajah yang kembali ke Indonesia setelah proklamasi kemerdekaan.
Sejarah Resolusi Jihad dimulai dari kekhawatiran ulama atas kehadiran kembali Belanda yang diboncengi oleh tentara Sekutu ke wilayah Indonesia setelah kemerdekaan diproklamasikan pada 17 Agustus 1945. KH Hasyim Asy’ari bersama ulama-ulama Jawa dan Madura berkumpul di “Bubutan, Surabaya”, pada tanggal 21 Oktober 1945, merumuskan sikap dan tindakan yang akan diambil.
Dari hasil musyawarah, KH Hasyim Asy’ari menyampaikan Resolusi Jihad berbunyi membela tanah air dari penjajahan adalah fardhu ain (kewajiban individu) bagi setiap Muslim yang berada dalam jarak 94 kilometer dari pusat pertempuran. Resolusi memicu gelombang semangat juang kalangan santri, yang berperan penting dalam pertempuran di Surabaya pada 10 November 1945, yang diperingati sebagai “Hari Pahlawan”.
Penetapan 22 Oktober sebagai “Hari Santri Nasional” bentuk penghargaan terhadap peran santri dan ulama dalam perjuangan kemerdekaan Indonesia. Keputusan ini ditetapkan dalam “Keputusan Presiden Nomor 22 Tahun 2015” ditandatangani Presiden Joko Widodo pada tanggal 15 Oktober 2015.
Tema Hari Santri 2024: Menyambung Juang Merengkuh Masa Depan
Tema Hari Santri 2024, “Menyambung Juang Merengkuh Masa Depan,” menyoroti pentingnya kesinambungan warisan perjuangan ulama terdahulu dan kemampuan santri masa kini menghadapi tantangan zaman modern. Para santri diharapkan memahami nilai-nilai perjuangan yang telah diwariskan, dan mengembangkannya dalam tantangan globalisasi, digitalisasi, dan modernisasi. Tantangan seperti disrupsi teknologi dan arus informasi cepat membutuhkan kemampuan adaptasi tinggi, sementara santri tetap diharapkan mampu menjaga identitas dan prinsip-prinsip keislaman yang kokoh.
Dalam kehidupan modern, santri memiliki peran lebih luas dari sekadar pendidikan agama. Mereka berada di garis depan membangun masyarakat berlandaskan nilai-nilai kebajikan, pendidikan, dan moralitas. “Pendidikan berbasis teknologi” penting bagi santri menguasai keterampilan baru yang relevan dengan tuntutan zaman. Dengan literasi digital yang baik, santri dapat memperkuat peran di berbagai sektor, mulai ekonomi, sosial, hingga pemerintahan, sambil tetap menjunjung tinggi nilai-nilai spiritualitas yang dipelajari di pondok pesantren.
Pengabdian kepada masyarakat fokus utama dalam perjuangan santri masa kini. Dalam era yang penuh tantangan sosial, seperti ketimpangan ekonomi, krisis lingkungan, dan masalah sosial lainnya, santri diharapkan menjadi agen perubahan yang mampu menawarkan solusi berbasis nilai-nilai keislaman. Santri bukan hanya melanjutkan perjuangan pendahulunya, tetapi pilar membangun masa depan lebih baik dan inklusif bagi semua lapisan masyarakat.
Twibbon Hari Santri 2024: Cara Memeriahkan dengan Gaya Digital
Perayaan Hari Santri 2024 dilakukan melalui kegiatan di pondok pesantren atau pertemuan fisik, dan media sosial. Salah satu cara paling mudah dan populer meramaikan Hari Santri dengan menggunakan “twibbon”. Twibbon ini dapat digunakan oleh siapa saja untuk menambahkan bingkai bertema Hari Santri pada foto profil, bentuk partisipasi kampanye Hari Santri.
Cara Membuat Twibbon Sendiri
Jika Anda ingin membuat twibbon khusus untuk komunitas atau kelompok tertentu, berikut langkah-langkah sederhana yang bisa Anda ikuti:
- Pilih Tema : Tentukan desain atau tema yang sesuai perayaan Hari Santri. Bisa menggunakan elemen-elemen seperti logo NU, foto KH Hasyim Asy’ari, atau kutipan-kutipan inspiratif dari para ulama.
- Gunakan Aplikasi Desain Grafis : Aplikasi Canva atau Adobe Spark sangat cocok membuat desain twibbon. Pilih template twibbon yang tersedia atau buat desain dari nol sesuai kreativitas Anda.
- Tambahkan Teks dan Gambar : Sesuaikan desain Anda dengan menambahkan teks seperti “Hari Santri 2024” atau kutipan motivasi. Bisa memasukkan gambar atau ilustrasi yang mendukung tema Hari Santri.
- Unggah di Platform Twibbon Maker: Setelah desain selesai, bisa mengunggahnya di platform Twibbonize atau Twibbon.com agar orang lain bisa menggunakan twibbon tersebut
- Sebarkan di Media Sosial: Bagikan link twibbon yang sudah dibuat ke media sosial seperti Instagram, Facebook, atau WhatsApp, agar banyak orang yang bisa menggunakan twibbon Anda
Makna dan Peran Santri dalam Pembangunan Bangsa
Makna dan peran santri dalam pembangunan bangsa tidak dapat dipandang sepele, mengingat kontribusi berbagai aspek kehidupan masyarakat. Sejak dahulu, santri berperan sebagai penjaga moral dan etika masyarakat, memperkuat fondasi kebangsaan dengan nilai-nilai spiritualitas dan kearifan lokal. Pendidikan agama di pesantren membentuk karakter individu yang religius, dan memberikan santri landasan yang kokoh berkontribusi dalam dunia pendidikan, sosial, serta politik. Dengan disiplin dan nilai-nilai kesederhanaan, santri menjadi contoh nyata integritas dan komitmen terhadap kebenaran.
Seiring berkembangnya zaman, peran santri semakin luas dan dinamis. Santri tidak hanya berkutat bidang keagamaan, tetapi dunia teknologi, ekonomi, dan inovasi. Kehadiran santri di sektor-sektor strategis menunjukkan mampu beradaptasi dengan perubahan zaman tanpa kehilangan identitasnya. Banyak santri mendirikan usaha berbasis teknologi, aktif dalam riset ilmiah, dan terlibat pengembangan masyarakat berbasis kewirausahaan sosial. Ini mencerminkan santri memiliki potensi besar menjadi motor penggerak perubahan di era modern yang berubah dengan cepat.
Momentum Hari Santri memberikan pengingat santri merupakan bagian utama pembangunan bangsa. Hari ini bukan hanya penghargaan atas peran historis dalam memperjuangkan kemerdekaan, tetapi simbol mendorong memperkuat peran di masa depan. Santri harus terus meningkatkan literasi digital, memperluas jaringan, dan mengembangkan keterampilan baru seperti manajemen bisnis, kewirausahaan, dan diplomasi global. Dengan menguasai keterampilan-keterampilan ini, santri relevan dalam kancah global, membawa Indonesia menjadi negara kompetitif di tingkat internasional, dan mempertahankan nilai-nilai luhur yang di pelajari di pondok pesantren.
Kesimpulan
Hari Santri 2024 bukan sekadar peringatan tahunan, tetapi kesempatan berharga merefleksikan nilai-nilai yang diwariskan para ulama dan santri terdahulu. Resolusi Jihad dipelopori oleh KH Hasyim Asy’ari menjadi contoh nyata semangat perjuangan yang tak pernah padam, mengobarkan rasa cinta tanah air serta tanggung jawab terhadap bangsa dan agama. Para santri, dengan semangat juang, turut ambil bagian mempertahankan kemerdekaan Indonesia, menegaskan posisi sebagai garda terdepan mempertahankan nilai-nilai kebangsaan.
Tema Hari Santri 2024, “Menyambung Juang Merengkuh Masa Depan,” mengajak kita semua untuk mengenang sejarah, dan melanjutkan perjuangan dalam konteks modern. Tantangan di era globalisasi dan digitalisasi berbeda dengan yang dihadapi para santri masa lalu, namun esensi perjuangan tetap sama: menjaga dan memajukan bangsa serta agama. Para santri di masa kini memiliki tanggung jawab memperkuat peran mereka, dalam pendidikan, sosial, maupun ekonomi, dengan beradaptasi pada perkembangan zaman tanpa melupakan nilai-nilai spiritualitas.
Partisipasi memperingati Hari Santri bisa diwujudkan dengan berbagai cara kreatif, salah satunya melalui media sosial. Menggunakan Twibbon Hari Santri 2024 bukan sekadar aksi simbolis, tetapi bentuk dukungan nyata terhadap nilai-nilai kebangsaan dan keislaman. Twibbon, sebagai alat sederhana yang dipasang pada foto profil, mengandung makna sebagai pernyataan identitas dan kebanggaan menjadi bagian dari sejarah perjuangan bangsa. Di era digital ini, media sosial menjadi platform efektif untuk menyebarkan semangat juang, membangkitkan kesadaran, dan merangkul banyak orang untuk turut serta dalam peringatan ini.
Dengan menggunakan Twibbon Hari Santri 2024, kita dapat meramaikan peringatan, dan menjadi bagian dari generasi yang menghidupkan kembali semangat juang para santri. Di tengah arus globalisasi, menguatkan identitas diri dan kebangsaan merupakan hal yang sangat penting. Twibbon menjadi salah satu alat kecil berdampak besar untuk terus menyambung semangat juang, menegaskan komitmen kita terhadap perjuangan para santri, serta memperjuangkan masa depan bangsa yang lebih cerah, harmonis, dan bermartabat.